Kamis, 16 Februari 2012

Jenis Tipe Data di Microsoft Access


Jenis tipe data:

1.      Text, maksimum berisi 255 karakter termasuk huruf, angka, dan karakter-karakter khusus.
2.      Memo, maksimum berisi 65.536 karakter. Untuk menyimpan jenis data memo ini, Access hanya membutuhkan ruang harddisk sebanyak jumlah karakter yang di ketikkan.
3.      Number, menyimpan angka-angka yang biasa digunakan dalam perhitungan (baik bulat maupun pecahan).
4.      Date/Time, menyimpan tanggal dan waktu.
5.      Currency, menyimpan angka yang menyatakan jumlah uang atau angka sembarang, dengan ketelitian sampai empat decimal.
6.      AutoNumber, menyimpan nomor-nomor berurutan secara otomatis bagi record.
7.      Yes/No, hanya ada 2 kemungkinan data, Yes/no, True/false, on/off, bergantung format yang dipilih dibagian property.
8.      OLE Object, menyimpan data dari aplikasi windows lain yang mendukung kemampuan OLE (Object Linking and Embedding).
9.      Hyperlinks, bentuk teks atau kombinasi teks yang dapat digunakan sebagai alamat hyperlink (path menuju object atau dokumen lain pada hard disk atau jaringan, Web Page Internet, dsb).
10.  Lookup Wizard, dapat membuat field yang mempunyai pilihan isian data berbentuk daftar. Akan muncul wizard yang akan menuntun menyelesaikan tahapan pembuatannya.

Jenis-Jenis Hubungan Basisdata


Jenis-jenis hubungan
  • satu ke satu, misalnya dalam suatu perusahaan mempunyai aturan satu supir hanya boleh menangani satu kendaraan karena alasan tertentu.

  • satu ke banyak / banyak ke satu, misalnya suatu sekolah selalu mempunyai asumsi bahwa satu kelas terdiri dari banyak siswa tetapi tidak sebaliknya, yaitu satu siswa tidak dapat belajar pada kelas yang berbeda.
Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari
himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti. 
Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik. 
Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus atribut. 
Contoh gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama, tanggal lahir, NIP, golongan/pangkat.
Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus entiti(entity set). 
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti pegawai bank, gugus entiti nasabah bank. 
Dari beberapa gugus tadi mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi antara gugus bank 
dengan gugus nasabah bank.
Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti dibedakan menjadi :
a. Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.
b. Relasi trio (ternary), yaitu relasi antar 3 gugus entiti.
c. Relasi N-ary, yaitu relasi antar n gugus entiti.
Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota dari dua gugus yang terlibat 
(kardinalitas relasi biner) dapat bersifat :
a.      Relasi 1-1 (one-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entiti anggota gugus yang lain. 
 
b.      Relasi 1-banyak (one-to-many relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus yang lain. 
Sebaliknya satu entiti anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan 
dengan tepat satu entiti anggota gugus pasangannya.
 
c.       Relasi banyak-1 (many-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus 
yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
 

Minggu, 05 Februari 2012

Model Hubungan atau Relasi Entiti


Model Hubungan atau Relasi Entiti  (Entity Realtionship (E-R) Model).
Relasi entiti model menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan yaitu :
  1. Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja dan lain-lain. Seandainya A adalah seorang pekerja maka A adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entiti sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entiti seperti A dan B dalam contoh di atas. Entiti digambarkan dalam bentuk persegi empat.


  1. Atribut : Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama pekerja dari entiti pekerja. Setiap E-R bisa terdapat lebih dari satu atribut. Entiti digambarkan dalam bentuk ellips.


  1. Hubungan : Relationship; sebagaimana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entiti mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa nilai_ujian. Relationship digambarkan dalam bentuk intan / diamonds.



Langkah-Langkah Normalisasi


Langkah-langkah normalisasi

Untuk mendapatkan hasil yang paling normal, maka proses normalisasi dimulai dari normal pertama. Field-field tabel di atas yang merupakan group berulang : Employee number, Employee name, Rate category, Hourly rate.


  • Normalisasi Pertama :

Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan parsial; menjadikan field-field menjadi tergantung pada satu atau beberapa field, bukan seluruhnya. Karena yang dapat dijadikan kunci adalah Project Number dan Employee Number, maka langkah kemudian dicari field-field mana yang tergantung pada Project Number dan mana yang tergantung pada Employee Number

 Keterangan : nama field yang dicetak miring dan tebal menunjukkan primary key. Ada beberapa keanehan dalam data pada tabel di atas. Adanya kesalahan penulisan data pada kolom “project name” record ketiga. Kemungkinan kesalahan penulisan data semakin bertambah seiring bertambahnya record.


  • Normalisasi Kedua :

Field-field yang tergantung pada satu field haruslah dipisah dengan tepat, misalnya Project Number menjelaskan Project Name dan Employee Number menjelaskan Employee Name, Rate Category dan Hourly Rate.
Untuk membuat hubungan antara dua tabel, dibuat suatu tabel yang berisi key-key dari tabel yang lain.


  • Normalisasi Ketiga :

Pada tabel diatas masih terdapat masalah, bahwa Employee Number 17 mendapatkan hourly rate yang tidak sesuai dengan rate category nya. Solusinya adalah mencari hubungan transitif (transitive relation) dimana field non-key tergantung pada field non-key lainnya.
Artinya harus memisahkan field non-kunci Rate Category yang tadinya tergantung secara parsial kepada field kunci Employee Number, untuk menghilangkan anomali penulisan data pada field hourly rate.

TAHAP-TAHAP NORMALISASI


TAHAP-TAHAP NORMALISASI :

  • Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).


Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya
memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.
Aturan :
  1. Mendefinisikan atribut kunci
  2. Tidak adanya group berulang
  3. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci

  • Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

Aturan :
  1. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu,
  2. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.
Atau dengan kata lain suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
a.      Memenuhi 1-NF.
b.      Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua 
      atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu atribut yang 
membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.
Rasionalisasi 2-NF :
a.      Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
b.      Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.
 

  • Bentuk Normal III (Third Normal Form / 1-NF).

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
1.      Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
2.      Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut 
      bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Atau dengan kata lain :
  1. Sudah berada dalam bentuk normal kedua
  2. Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).
Suatu relasi yang memenuhi 2-Nf dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci selalu 
memenuhi 3-NF.
 

  • Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).


Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada 
relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys). 
Determinan adalah gugus atribut dimana satu atau lebih atribut lain tergantung 
secara fungsional.
 
Catatan:
Normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Keseluruhannya cuma ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.
 

RELASI dan NORMALISASI


Relasi
Konstruksi utama untuk merepresetasikan data dalam model relasional adalah relasi. Relasi terdiri dari skema relasi dan contoh relasi. Contoh relasi adalah tabel, dan skema relasi mendeskripsikan kepala kolom dari tabel tersebut.


Normalisasi
Adalah suatu proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki hubungan tertentu, 
ke dalam dua buah relasi atau lebih dengan ketergantungan dan keterkaitan yang 
tinggi atau erat. Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang 
untuk mencegah terjadinya pembuatan struktur tabel yang kurang fleksibel dan kurang efisien
Anomali adalah proses dalam basis data yang memberikan efek samping 
yang tidak diharapkan,
 ( misal : in-konsistensi data, membuat suatu data menjadi hilang jika data lain dihapus).
Proses normalisasi diharapkan dapat menghilangkan anomali yang ada/ditemukan. 
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. 
Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data
 dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. 
Suatu relasi dikatakan berada dalam bentuk normal tertentu jika 
memenuhi kondisi-kondisi yang disyaratkan.
Proses normalisasi melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a.      Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
b.      Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
c.       Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
d.      Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
e.      Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
f.        Project-Join Normal I Form (PJNF).
g.      Domain-Key Normal I Form (DKNF).
h.      Bentuk Normal V (Fifth Normal Form / 5-NF).
 
Kegunaan normalisasi :
a.      Meminimasi pengulangan informasi.
b.      Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.

BAHASA BASIS DATA


Bahasa Basis Data
Cara berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu disebut bahasa basis data. Bahasa basis data dapat dikelompokkan dalam 2 bentuk yaitu:
  • Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini user dapat membuat tabel dan menghapus tabel, membuat indeks, mengubah tabel dan sebagainya.
  • Data Manipulation Language (DML)
Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa:
§  penyisipan/penambahan data baru ke suatu basis data
§  penghapusan data dari suatu basis data
§  pengubahan data di suatu basis data

Ada 2 jenis DML yaitu:
1.      Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
2.      Non Prosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya